Dalam
konteks pendidikan, memang masih ditemukan kontroversi dan inkonsistensi dalam
penggunaan istilah manajemen. Di satu pihak ada yang tetap cenderung
menggunakan istilah manajemen, sehingga dikenal dengan istilah manajemen
pendidikan. Di lain pihak, tidak sedikit pula menggunakan istilah administrasi
sehingga dikenal dengan istilah administrasi pendidikan. Ada puls pengertian
manajemen pendidikan menurut para ahli. Meski ditemukan pengertian
manajemen pendidikan atau administrasi yang baragam, baik yang bersifat umum
maupun khusus tentang kependidikan, namun secara esensial dapat ditarik benang
merah tentang pengertian manajemen pendidikan, bahwa
1)
Manajemen pendidikan merupakan suatu kegiatan,
2)
Manajemen pendidikan memenfaatkan berbagai
sumber daya,
3)
Manajemen pendidikan berupaya untuk mencapai
tujuan tertentu.
Secara umum ada empat fungsi manajemen, yaitu
Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling.
1.Fungsi Perencanaan (Planning)
Perencanaan menjadi pegangan setiap pimpinan
dan pelaksana untuk dilaksanakan. Dengan demikian, melalui perencanaan dapat
dipersatukan kesamaan pandangan, sikap dan tindak dalam pelaksanaan di
lapangan. Ada empat tahapan
dalam perencanaan,yaitu:
- Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan
- Merumuskan tujuan saat ini
- Mengidentifikasikan segala peluang dan hambatan.
- Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk memecahkan suatu masalah
tertentu.
2.Fungsi
Pengorganisasian (Organizing) Fungsi
pengorganisasian adalah suatu kegiatan pengaturan pada Sumber Daya Manusia
(SDM) dan sumber daya fisik lain yang dimiliki organisasi pendidikan untuk
menjalankan rencana yang telah ditetapkan serta menggapai tujuan pendidikan.
Proses pengorganisasian terdiri dari tiga
tahap, yaitu :
1.
Perincian seluruh
pekerjaan yang harus dilaksanakan setiap individu dalam mencapai tujuan
organisasi,
2.
Pembagian beban
pekerjaan menjadi kegiatan-kegiatan yang secara logika dapat dilaksanakan oleh
setiap individu.
3.
Pengadaan dan
pengembangan mekanisme kerja sehingga ada koordinasi pekerjaan para anggota
organisasi menjadi kesatuan yang terpadu dan harmonis.
3. Fungsi Pengarahan (Actuating)
Pengarahan
merupakan hubungan manusia dalam kepemimpinan yang mengikat para bawahan agar
bersedia mengerti dan menyumbangkan tenaganya secara efektif serta efisien
dalam pencapaian tujuan suatu organisasi. Ada beberapa prinsip yang dilakukan
oleh pimpinan perusahaan dalam melakukan pengarahan yaitu :
1.
Prinsip mengarah
kepada tujuan.
2.
Prinsip
keharmonisan dengan tujuan.
3.
Prinsip kesatuan
komando.
Pada
umumnya pimpinan menginginkan pengarahan kepada bawahan dengan maksud agar
mereka bersedia untuk bekerja sebaik mungkin, dan diharapkan tidak menyimpang
dari prinsip-prinsip diatas.
Cara-cara
pengarahan yang dilakukan dapat berupa:
1.
Orientasi
Merupakan cara pengarahan dengan memberikan informasi yang perlu supaya
kegiatan dapat dilakukan dengan baik.
2.
Perintah
Merupakan permintaan dari pimpinan kepada orang yang berada di bawahnya untuk
melakukan atau mengulangi suatu kegiatan tertentu pada keadaan tertentu.
3.
Delegasi wewenang
Dalam
pendelegasian wewenang ini pimpinan melimpahkan sebagian dari wewenang yang
dimilikinya kepadabawahannya.
4. Fungsi
Pengawasan (Controlling) Controlling
atau pengawasan, sering juga disebut pengendalian adalah salah satu fungsi
manajemen yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi
sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan
maksud dan tujuan yang telah digariskan semula.
Dalam proses pengawasan lebih banyak
meliputi tindakan mencari sumber kesulitan dan mengoreksinya. Oleh sebab itu,
tujuan fungsi control antara lain adalah :
1.
Mencegah terjadinya
penyimpangan pencapaian tujuan yang telah direncanakan.
2.
Agar proses kerja
sesuai dengan prosedur yang telah digariskan atau ditetapkan.
3.
Mencegah dan
menghilangkan hambatan dan kesulitan yang akan datang, sedang atau mungkin
terjadi dalam pelaksanaan kegiatan.
4.
Mencegah
penyimpangan penggunaan sumber daya.
5.
Mencegah penyalahgunaan
otoritas dan kedudukan agar tujuan tersebut tercapai, maka akan lebih baik jika
tindakan kontrol dilakukan sebelum terjadi penyimpangan-penyimpangan sehingga
lebih bersifat mencegah dibandingkan dengan tindakan kontrol sesudah terjadi
penyimpangan.
Merujuk kepada kebijakan
Direktorat Pendidikan Menengah Umum Depdiknas dalam buku paduan Manajemen
Sekolah, bidang-bidang kegiatan pendidikan di sekolah yaitu mencakup :
1.Manajemen Kurikulum
Manajemen
kurikulum merupakan subtansi manajemen yang utama disekolah. Prinsip dasar
manajemen kurikulum ini adalah berusaha agar proses pembelajaran dapat berjalan
dengan baik dengan tolak ukur pencapaian tujuan oleh siswa dan mendorong guru
untuk menyusun dan terus menerus menyempurnakan strategi pembelajaran.
2. Manajemen Kesiswaan
Dalam menajemen kesiswaan
terdapat empat prinsip dasar yaitu,
1)
Siswa harus diperlakukan sebagai subyek dan
bukan onyek sehingga harus didorong untuk berperan serta dalam setiap
perencanaan dan pengambilan keputusan yang terkait dengan kegiatan mereka
2)
Kondisi siswa sangat beragam ditinjau dari
kondisi fisik, kemampuan intelektual, sosial ekonomi, minat dan seterusnya.
Oleh karena itu diperlukan wahan kegiatan yang beragam sehingga setiap siswa
memiliki wahana untuk berkembang secara optimal.
3)
Siswa hanya termotivasi belajar jika merka
menyenangi apa yang diajarkan
4)
Pengembangan potensi siswa tidak hanya menyangkut
ranah kognitif tetapi juga rana efektif dan psikomotor.
3. Manajemen personalia
Terdapat empat prinsip dasar
manajemen personalia,
1)
Dalam mengembangkan sekolah sumber daya
manusia adalah komponen paling berharga.
2)
Sumber daya manusia akan berperan secara
optimal jika dikelola dengan baik sehingga mendukung tujuan institusional.
3)
Kultur dan suasana organisasi disekolah serta
perilaku manajerial sekolah sangat berpengruh terhadap pencapaian tujuan
pengembangan sekolah
4)
Manajemen personalia di sekolah pada
prinsipnya mengupayakan agar setiap warga dapat bekerja sama dan saling
mendukung untuk mencapai tujuan sekolah.
4. Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan disekolah
terutama berkenan dengan kiat sekolah dalam menggali dana, kiat sekolah dalam
mengelola dana, pengelolaan keuangan dikaitkan dengan program tahunan sekolah,
cara mengadministrasikan keuangan sekolah, dan cara melakukan pengawasan,
pengendalian serta pemeriksaan.
5. Manajemen perawatan preventif sarana dan
prasarana sekolah
Manajemen perawatan preventif
sarana dan prasarana sekolah merupakan tindakan yang dilakukan secara periodik
dan terencana untuk merawat fasilitas fisik, seperti gedung, mebeler, dan
peralatan sekolah lainnya, dengan tujuan untuk meningkatakan kinerja,
memperpanjang usia pakai, menurunkan biaya perbaikan dan menetapakan biaya
efektif perawatan sarana dan prasarana sekolah.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa
manajemen sekolah adalah segala sesuatu yang berkenaan dengan pengelolaan
proses pendidikan disekolah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan yang
memiliki fungsi-fungsi yaitu Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling
serta memiliki bidang-bidang kegiatan
pendidikan disekolah yaitu Manajemen Kurikulum, Manajemen Kesiswaan,
Manajemen personalia, Manajemen Keuangan dan Manajemen perawatan preventif
sarana dan prasarana sekolah.