Blogger templates

Pages

Jumat, 15 November 2013

Manajemen Sekolah



Dalam konteks pendidikan, memang masih ditemukan kontroversi dan inkonsistensi dalam penggunaan istilah manajemen. Di satu pihak ada yang tetap cenderung menggunakan istilah manajemen, sehingga dikenal dengan istilah manajemen pendidikan. Di lain pihak, tidak sedikit pula menggunakan istilah administrasi sehingga dikenal dengan istilah administrasi pendidikan. Ada puls pengertian manajemen pendidikan menurut para ahli.                                                             Meski ditemukan pengertian manajemen pendidikan atau administrasi yang baragam, baik yang bersifat umum maupun khusus tentang kependidikan, namun secara esensial dapat ditarik benang merah tentang pengertian manajemen pendidikan, bahwa
1)      Manajemen pendidikan merupakan suatu kegiatan,
2)      Manajemen pendidikan memenfaatkan berbagai sumber daya,
3)      Manajemen pendidikan berupaya untuk mencapai tujuan tertentu.
Secara umum ada empat fungsi manajemen, yaitu Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling. 
1.Fungsi Perencanaan (Planning)                                                                                       
Perencanaan menjadi pegangan setiap pimpinan dan pelaksana untuk dilaksanakan. Dengan demikian, melalui perencanaan dapat dipersatukan kesamaan pandangan, sikap dan tindak dalam pelaksanaan di lapangan. Ada empat tahapan dalam perencanaan,yaitu:                                                                                                          
  1. Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan 
  2. Merumuskan tujuan saat ini 
  3. Mengidentifikasikan segala peluang dan hambatan.
  4. Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk memecahkan suatu masalah tertentu.

2.Fungsi Pengorganisasian (Organizing)                                                                                            Fungsi pengorganisasian adalah suatu kegiatan pengaturan pada Sumber Daya Manusia (SDM) dan sumber daya fisik lain yang dimiliki organisasi pendidikan untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan serta menggapai tujuan pendidikan.
Proses pengorganisasian terdiri dari tiga tahap, yaitu :
1.       Perincian seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan setiap individu dalam mencapai tujuan organisasi,
2.       Pembagian beban pekerjaan menjadi kegiatan-kegiatan yang secara logika dapat dilaksanakan oleh setiap individu.
3.       Pengadaan dan pengembangan mekanisme kerja sehingga ada koordinasi pekerjaan para anggota organisasi menjadi kesatuan yang terpadu dan harmonis. 
3. Fungsi Pengarahan (Actuating)
Pengarahan merupakan hubungan manusia dalam kepemimpinan yang mengikat para bawahan agar bersedia mengerti dan menyumbangkan tenaganya secara efektif serta efisien dalam pencapaian tujuan suatu organisasi. Ada beberapa prinsip yang dilakukan oleh pimpinan perusahaan dalam melakukan pengarahan yaitu :
1.       Prinsip mengarah kepada tujuan.
2.       Prinsip keharmonisan dengan tujuan.
3.       Prinsip kesatuan komando.
Pada umumnya pimpinan menginginkan pengarahan kepada bawahan dengan maksud agar mereka bersedia untuk bekerja sebaik mungkin, dan diharapkan tidak menyimpang dari prinsip-prinsip diatas.
Cara-cara pengarahan yang dilakukan dapat berupa:
1.       Orientasi
Merupakan cara pengarahan dengan memberikan informasi yang perlu supaya kegiatan dapat dilakukan dengan baik.
2.       Perintah
Merupakan permintaan dari pimpinan kepada orang yang berada di bawahnya untuk melakukan atau mengulangi suatu kegiatan tertentu pada keadaan tertentu.
3.       Delegasi wewenang
Dalam pendelegasian wewenang ini pimpinan melimpahkan sebagian dari wewenang yang dimilikinya kepadabawahannya.
4. Fungsi Pengawasan (Controlling)                                                                                                        Controlling atau pengawasan, sering juga disebut pengendalian adalah salah satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud dan tujuan yang telah digariskan semula.
Dalam proses pengawasan lebih banyak meliputi tindakan mencari sumber kesulitan dan mengoreksinya. Oleh sebab itu, tujuan fungsi control antara lain adalah :
1.       Mencegah terjadinya penyimpangan pencapaian tujuan yang telah direncanakan.
2.       Agar proses kerja sesuai dengan prosedur yang telah digariskan atau ditetapkan.
3.       Mencegah dan menghilangkan hambatan dan kesulitan yang akan datang, sedang atau mungkin terjadi dalam pelaksanaan kegiatan.
4.       Mencegah penyimpangan penggunaan sumber daya.
5.       Mencegah penyalahgunaan otoritas dan kedudukan agar tujuan tersebut tercapai, maka akan lebih baik jika tindakan kontrol dilakukan sebelum terjadi penyimpangan-penyimpangan sehingga lebih bersifat mencegah dibandingkan dengan tindakan kontrol sesudah terjadi penyimpangan.
Merujuk kepada kebijakan Direktorat Pendidikan Menengah Umum Depdiknas dalam buku paduan Manajemen Sekolah, bidang-bidang kegiatan pendidikan di sekolah yaitu mencakup :
1.Manajemen Kurikulum
Manajemen kurikulum merupakan subtansi manajemen yang utama disekolah. Prinsip dasar manajemen kurikulum ini adalah berusaha agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dengan tolak ukur pencapaian tujuan oleh siswa dan mendorong guru untuk menyusun dan terus menerus menyempurnakan strategi pembelajaran.

2.      Manajemen Kesiswaan     
                 Dalam menajemen kesiswaan terdapat empat prinsip dasar yaitu,
1)      Siswa harus diperlakukan sebagai subyek dan bukan onyek sehingga harus didorong untuk berperan serta dalam setiap perencanaan dan pengambilan keputusan yang terkait dengan kegiatan mereka
2)      Kondisi siswa sangat beragam ditinjau dari kondisi fisik, kemampuan intelektual, sosial ekonomi, minat dan seterusnya. Oleh karena itu diperlukan wahan kegiatan yang beragam sehingga setiap siswa memiliki wahana untuk berkembang secara optimal.
3)      Siswa hanya termotivasi belajar jika merka menyenangi apa yang diajarkan
4)      Pengembangan potensi siswa tidak hanya menyangkut ranah kognitif tetapi juga rana efektif dan psikomotor.
3.       Manajemen personalia
Terdapat empat prinsip dasar manajemen personalia,
1)      Dalam mengembangkan sekolah sumber daya manusia adalah komponen paling berharga.
2)      Sumber daya manusia akan berperan secara optimal jika dikelola dengan baik sehingga mendukung tujuan institusional.
3)      Kultur dan suasana organisasi disekolah serta perilaku manajerial sekolah sangat berpengruh terhadap pencapaian tujuan pengembangan sekolah
4)      Manajemen personalia di sekolah pada prinsipnya mengupayakan agar setiap warga dapat bekerja sama dan saling mendukung untuk mencapai tujuan sekolah.
4.       Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan disekolah terutama berkenan dengan kiat sekolah dalam menggali dana, kiat sekolah dalam mengelola dana, pengelolaan keuangan dikaitkan dengan program tahunan sekolah, cara mengadministrasikan keuangan sekolah, dan cara melakukan pengawasan, pengendalian serta pemeriksaan.
5.       Manajemen perawatan preventif sarana dan prasarana sekolah
Manajemen perawatan preventif sarana dan prasarana sekolah merupakan tindakan yang dilakukan secara periodik dan terencana untuk merawat fasilitas fisik, seperti gedung, mebeler, dan peralatan sekolah lainnya, dengan tujuan untuk meningkatakan kinerja, memperpanjang usia pakai, menurunkan biaya perbaikan dan menetapakan biaya efektif perawatan sarana dan prasarana sekolah.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen sekolah adalah segala sesuatu yang berkenaan dengan pengelolaan proses pendidikan disekolah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan yang memiliki fungsi-fungsi yaitu Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling serta memiliki bidang-bidang kegiatan pendidikan disekolah yaitu Manajemen Kurikulum, Manajemen Kesiswaan, Manajemen personalia, Manajemen Keuangan dan Manajemen perawatan preventif sarana dan prasarana sekolah.

0 komentar:

Posting Komentar